1.Perkembangan database di era globalisasi
Basis data (database) adalah kumpulan informasi/data yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat dikelola, diperiksa, dan dimanfaatkan dengan menggunakan suatu program komputer. Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Namun sebenarnya kumpulan informasi/data mirip basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi, dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Seiring perkembangan penalaran dan ilmu pengetahuan, manusia menyadari perkembangan dan kemajuan dunia dipicu oleh pemanfaatan informasi. Segala hal yang dipikirkan, dirancang, dibangun, dan dihasilkan manusia berawal dari ide dan informasi. Oleh karena itulah, sering kita mendengar ungkapan, bahwa sejarah manusia digerakkan oleh ide-ide. Sementara ide-ide manusia semakin berkembang atas dasar informasi/data yang terus-menerus dimanfaatkannya. Dari situlah database atau kumpulan informasi/data yang sistematis menjadi sangat penting.
Peran database menjadi semakin penting terutama setelah masyarakat menyadari terdapat begitu banyak, beragam, dan acaknya informasi/data yang tersebar di berbagai tempat dan bisa dimanfaatkan untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Tanpa adanya sistem pengolahan yang baik, pengolahan dan pemanfaatan beragam informasi/data tidaklah maksimal. Oleh karena itulah database sangat dibutuhkan.
Perkembangan teknologi komputer (dan nantinya internet) semakin memudahkan dan mempercepat pengolahan database tersebut. Pada saat itulah informasi/data yang tak terkira banyaknya semakin mampu dikelola manusia, akibatnya muncul kebutuhan-kebutuhan baru untuk mengolah dan memanfaatkan informasi/data tersebut, misalnya dalam soal penyimpanan dan penyadangan (backup) informasi/data itu sendiri.
Jika pada masa sebelum komputer ditemukan dan dimanfaatkan, segala database tersimpan secara tertulis (sebagai arsip). Masalahnya, arsip fisik rentan terhadap suhu, reaksi kimia, dan serangan binatang (mis. rayap). Maka, semenjak komputer mampu mengubah fisik arsip menjadi deretan data-data digital, database pun disimpan dan dicadangkan secara digital untuk mengatasi kerentanan fisiknya. Bahkan setelah internet ditemukan, penyimpanan, pengolahan, dan pemanfaatan database tak lagi tergantung batasan ruang, karena database bisa disimpan di ruang maya dan bisa diakses dari segala penjuru dunia.
Dewasa ini, kemajuan komunikasi dan teknologi informasi membuat tak satu pun aspek hidup manusia bisa lolos dari pentingnya informasi. Media tak hanya membubarkan dimensi ruang dan mengabaikan batasan waktu, melainkan juga menguak segala sesuatu dan menampilkannya menjadi informasi.
Jika kita amati pada beragam media massa (cetak, radio, televisi, internet), beragam informasi yang disajikan di sana menjangkau segala aspek hidup manusia. Segala sisi hidup dan kebutuhan-kebutuhan manusia disajikan, dari perkara janin dalam kandungan hingga masalah yang dihadapi generasi lanjut usia, dari hobby mengoleksi pernak-pernik barang hingga khasanah kepustakaan berbagai disiplin ilmu, dari seni budaya, ekonomi, hingga politik. Beragam informasi itu tersedia dan siap dimanfaatkan, namun hanya jika kita mengelolanya secara sistematik dalam suatu database.
Dalam konteks Pendidikan Politik, OMK bersama para pendampingnya membutuhkan segala informasi terkait situasi kehidupan sosial politik dengan segala persoalannya, analisis dan cara memahami segenap persoalan itu, berbagai alternatif bentuk partisipasi politik OMK, dan segala ragam informasi/data yang mendukung proses pendidikan politik itu sendiri. Maka, jelaslah bahwa pengelolaan proses pendidikan politik membutuhkan sistem pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan informasi/data sosial politik. Pendek kata, pendidikan politik OMK membutuhkan database.
Database pendidikan politik bisa dikelola dengan beragam cara, persis seperti perkembangan database itu sendiri. Di banyak perpustakaan umum, perpustakaan perguruan tinggi dan lembaga studi, serta kantor-kantor berita dan media massa, tersedia beragam informasi/data sosial politik berbentuk arsip, naskah kuno, buku-buku, jurnal ilmiah, dan kliping-kliping berita. Dari sana kita bisa mendapatkan informasi/data sosial politik dengan mudah karena telah dikelola secara sistematis. Namun, seperti dijelaskan pada bagian awal, database sosial politik pun sudah tersedia secara digital dan bisa diakses secara online di perpustakaan-perpustakaan maya pada lembaga-lembaga yang sama. Yang masih menjadi masalah kecil adalah bahwa data-data itu telah terorganisir menurut kepentingan lembaga penyedianya, dan belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita yang spesifik: untuk mendukung proses pendidikan politik OMK.
Maka, demi mendukung kebutuhan yang spesifik itulah perlu dibangun database pendidikan politik OMK, terlebih secara online dengan memanfaatkan teknologi internet berbasis website.
database berbasis website berarti mengumpulkan, mengolah, dan memanfaatkan database di dalam/melalui website. Karena di dalam/melalui website, maka pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan database bisa dilakukan di belahan dunia mana pun di dunia ini, sejauh memiliki akses/jalan/saluran yang terhubung dengan cukup lancar ke website di mana database tersebut disediakan.
2.Software-software terbaru apa saja yang mendukung database
Banyak program basis data yang sudah di gunakan, misalnya : Ms Access, My SQL, Oracle, SQL Server, Postgre, Fire Bird, Paradok, Interbase. Dan contoh yang lainnya adalah Sybase, DB2, Informix, FoxPro, Clipper, dan lain-lain.
3.Lingkungan basis data di era globalisasi
lingkungan dari basis data di era globalisasi sangat banyak sekali salah satu contohnya dari lingkungan pendidikan,karena untuk menyimpan semua data dari para siswa siswinya yang begitu banyak mereka otomatis mencari sebuah sistem yang bisa menyimpan banyak data seperti database agar data data para siswa siswinya tersimpan dan tidak ada yang hilang sehingga pendokumenannya jadi lebih gampang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar