Jumat, 16 Maret 2012

Pengaruh laporan keuangan terhadap pemeriksaan laporan akuntan

Contoh 1. Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (laporan audit baku)



(a) Laporan Audit Independen


Kepada Yth.
(b) Direksi dan Dewan Komisaris
PT. Maju mundur
Jl. Jendral sudirman No 123
Jakarta selatan


( c) Kami telah mengaudit neraca PT. MAJU MUNDUR per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba, laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
(d) Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, a t as dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
(e) Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. MAJU MUNDUR per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.


(f) Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI



(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)
Reg. Neg-D110369

(g) Tanggal, 13 Maret 2002







Contoh 2.1. Laporan audit dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena adanya pengungkapan yang tidak cukup.



Laporan Audit Independen


Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. Maju mundur
Jl. Jendral sudirman No 123
Jakarta selatan


Kami telah mengaudit neraca PT. MAJU MUNDUR per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba, laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Perusahaan menolak menyajikan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2001. Penyajian laporan yang meringkas kegiatan operasi, investasi, dan pembelanjaan perusahaan tersebut diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).
Menurut pendapat kami, kecuali tidak disajikannya laporan arus kas yang mengakibatkan tidak lengkapnya penyajian seperti yang diuraikan dalam paragraph di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. MAJU MUNDUR per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.


Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI



(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)
Reg. Neg-D110369

Tanggal, 13 Maret 2002

Contoh 2.2. Laporan audit dengan pendapat dengan pengecualian karena penggunaan prinsip akuntansi yang menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.


Laporan Audit Independen


Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. Maju mundur
Jl. Jendral sudirman No 123
Jakarta selatan


Kami telah mengaudit neraca PT. MAJU MUNDUR per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba, laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, a t as dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Perusahaan tidak memasukkan kewajiban sewa guna usaha dari aktiva tetap dan kewajiban dalam neraca terlampir, dan menurut pendapat kami, harus dikapitalisasi agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika kewajiban sewa guna usaha ini dikapitalisasi, aktiva tetap akan bertambah sebesar Rp. 120.000.000,-, kewajiban jangka panjang sebesar Rp. 120.000.000,-. Tambahan laba bersih akan berkurang sebesar Rp. 12.000.000 dan laba per lembar saham akan berkurang sebesar Rp. 1.200,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak tidak dikapitalisasinya kewajiban sewa guna usaha seperti yang kami uraikan dalam paragraph di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. MAJU MUNDUR per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.


Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI


(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)
Reg. Neg-D110369

Tanggal, 13 Maret 2002

Contoh 3. Laporan audit dengan pendapat tidak wajar


Laporan Audit Independen


Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. Maju mundur
Jl. Jendral sudirman No 123
Jakarta selatan


Kami telah mengaudit neraca PT. MAJU MUNDUR per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba, laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, a t as dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mencantumkan perkiraan pabrik dan ekuipmen pada nilai appraisal, dan menghitung depresiasinya berdasarkan nilai tersebut.
Karena penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti yang diuraikan diatas, pada tanggal 31 Desember 2001, saldo persediaan lebih tinggi sebesar Rp. 525.000.000,-. Dengan diperhitungkannya biaya depresiasi ke dalam biaya overhead pabrik berdasarkan nilai revaluasi yang lebih besar dari harga pokok aktiva tetap dan aktiva tetap dikurangi akumulasi depresiasinya disajikan lebih tinggi sebesar Rp. 75.500.000 dibandingkan jika disajikan atas dasar harga pokoknya.
Menurut pendapat kami, karena dampak dari hal yang kami uraikan dalam paragraph diatas, laporan keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.


Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI


(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)
Reg. Neg-D110369

Tanggal, 13 Maret 2002

Contoh 4. Laporan audit berisi pernyataan tidak memberikan pendapat sebagai akibat ketidakberhasilan auditor untuk memperoleh bukti yang cukup karena pembatasan ruang lingkup.



Laporan Audit Independen


Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. Maju mundur
Jl. Jendral sudirman No 123
Jakarta selatan


Kami telah ditugasi untuk mengaudit neraca PT. MAJU MUNDUR tanggal 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Perusahaan tidak melakukan penghitungan fisik persediaan dalam tahun 2001 yang dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar Rp. 850.000.000 pada tanggal 31 Desember 2001. Lebih lanjut, bukti-bukti yang mendukung harga perolehan aktiva tetap yang dibeli sebelum tanggal 31 Desember 2001 tidak lagi tersedia dalam arsip perusahaan. Catatan perusahaan tidak memungkinkan dilaksanakannya penerapan prosedur audit lain terhadap persediaan dan aktiva tetap.
Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan fisik persediaan dan kami tidak dapat menerapkan prosedur audit untuk meyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan harga pokok persediaan dan harga perolehan aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan pendapat, dan kami tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.



Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI



(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)
Reg. Neg-D110369

Tanggal, 13 Maret 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar